Headlines News :
Home » , » Khalifah Umar Dan Pengembala Kambing

Khalifah Umar Dan Pengembala Kambing

Written By Unknown on Kamis, 06 Juni 2013 | 23.52

 
 
Pada zaman pemerintahan Saidina Umar Al-Khattab, ada seorang pemuda yang bekerja sebagai pengembala kambing. Pemuda tersebut adalah seorang hamba sahaya yang amanah dan jujur. Kedua-dua orang tuanya telah meninggal dunia, dan dia hidup sebatang kara, yatim piatu serta hamba sahaya pula.

Setiap hari pemuda tersebut mendaki bukit  dan menjumpai padang rumput untuk menghalau kambing-kambing milik majikannya dari satu lembah ke satu lembah lain. Dia menjaga kambing-kambing tersebut dengan baik dan amanah seolah-olah kambing kepunyaan sendiri.

Pada suatu hari Amirul Mukminin berjalan keluar untuk melihat dan meninjau keadaan rakyatnya. Khalifah bertemu dengan pemuda pengembala yang sedang menghalau kambing-kambingnya menuju ke kandang kerana waktu sudah hampir gelap.

Khalifah Umar pun mendekati pemuda pengembala itu dengan penuh mesra, seraya berkata:

"Banyak sungguh kambing-kambing yang kamu pelihara, lagi pula sangat bagus dan gemuk-gemuk semuanya. Oleh itu kamu juallah kepadaku. Saya mahu seekor darinya yang gemuk dan bagus."

Mendengar kata-kata demikian, pengembala tersebut menjawab:
"Kambing-kambing ini bukanlah milik saya, tetapi milik majikan saya. Saya hanyalah seorang hamba dan pengembala yang mengambil upah sahaja."

Khalifah Umar memujuk pemuda itu supaya dapat menjual seekor dari kambing-kambing majikannya untuk menguji sampai sejauh mana sifat amanah dan jujurnya. Khalifah berkata:
"Saya rasa tidak mengapa kalau kamu menjual seekor sahaja untukku. Tambahan pula kamu boleh dapat uang darinya. Jika majikan kamu bertanya tentang kambing yang seekor, katakan saja kambing itu telah dimakan oleh serigala. Sudah tentu majikan kamu tidak mengetahui yang kambing seekor itu telah kamu jual."

Jawab pengembala itu, "Tidak boleh sebab ini amanah dan saya pula tidak boleh berlaku curang walau  sekali pun."

Tanya Khalifah lagi: "Siapakah majikan kamu dan di manakah tempat tinggalnya?"

Pengembala itu menjawab: "Si fulan ... si fulan... Majikanku tinggal di sebalik atas bukit di ujung sana."

Namun Khalifah Umar terus berusaha memujuk pengembala tersebut supaya dapat menjualkan seekor dari kambing-kambingnya. "kalau kamu jual seekor dari kambing tersebut, sudah tentu majikan kamu tidak nampak. Bukankah tiada sesiapa pun dekat sini yang melihat?" tanya Umar.

bujukan demi bujukan Khalifah Umar tidak melemahkan hati pemuda pengembala itu. Ia tetap tegar mempertahankan sikap jujur dan amanahnya.

"Memanglah majikan saya tidak dapat melihat perbuatan iti, tetapi ada yang dapat melihatnya yaitu Allah S.W.T dan saya takut kepada Allah," jawab pemuda pengembala itu tegas.

Mendengarkan itu Umar tersenyum puas.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. mbakenz - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template