Berbaik
sangkalah kepada Allah, mungkin itu tema yang tepat untuk cerita
berikut ini. Mengisahkan seorang raja yang alim lagi baik hati dan
seorang raja yang lalim lagi tidak mempedulikan nasib rakyatnya. Semoga pelajaran didalmnya dapat kita
ambil dan manfaatkan.Jaman dahulu kala,
terdapat dua buah kerajaan yang memiliki daerah kepemimpinan luas dan
mempunyai kesejahteraan yang baik. Kerajaan pertama dipimping oleh
seorang raja yang alim, beliau membiasakan dirinya untuk mendekatkan
diri dengan Allah dan melakukan banyak sekali kebaikan, sikapnya yang
baik lagi penyanyang pada rakyatnya membuat beliau dikagumi dan
disanjung. Kerajaan yang kedua dipimping oleh seorang raja yang lalim,
beliau mempunyai sifat serakah dan sering melakukan kedzoliman di
wilayah kerajaannya. Banyak penduduk yang dirampas hartanya dan
dianiaya. Raja ini sering membuat onar dan tidak memperdulikan Tuhannya.
Pada suatu ketika, terdapat wabah
penyakit langka yang menyerang dua kerajaan tersebut, dan tanpa diduga
kedua raja tersebut sama-sama terserang penyakit yang langka itu.
Setelah dikonsultasikan dengan ahli medis masing-masing kerajaan,
diketahui bahwa penyakit tersebut hanya bisa disembuhkan dengan memakan
ikan. Raja yang lalim lagi jahat yang mendengar saran ahli medisnya itu
langsung menyuruh kurir untuk mencari dipelabuhan berapapun harganya
untuk ikan yang dimaksud, namun sang kurir mengeluhkan karena ikan
tersebut tidak mungkin ada pada musim saat itu di wilayah kerajaan raja
jahat tersebut. Namun karena itu perintah, sang kurir mulai berkelana
menuju pelabuhan. Sesampainya di pelabuhan sang kurir kaget dan
tercengang, karena ikan yang tidak seharusnya ada tersebut langsung
ditemukan dengan mudah!. Dengan segera kurir itu membawanya ke raja yang
jahat dan raja jahat itupun langsung sembuh dari sakitnya.
Disisi lain, sang raja alim yang baik
hatinya juga menyuruh seorang kurir untuk mencari di pelabuhan tentang
ikan yang dimaksud, kali ini sang kurir dengan enteng mengatakan bahwa
ikan tersebut sangat mudah dicari di pelabuhan, karena sedang musimnya
diwilayah kerajaan tersebut. Namun tanpa diduga, kurir itu telah mencari
setengah mati namun tidak ada yang menjual, padahal saat itu seharusnya
ikan yang dimaksud sangat melimpah pada tahun-tahun sebelumnya.
Akhirnya raja yang alim tersebut tidak tertolong dan meninggal dunia.
Melihat hal yang kurang pas tersebut, dengan memberanikan dirinya, seorang malaikat bertanya kepada Allah :
Wahai Tuhanku mengapa Engkau mentakdirkan kematian kepada Raja yang baik hati Namun Engkau biarkan hidup Raja yang Zholim kpd rakyat nya?” kata si malaikat.
Allahpun menjawabnya
Wahai malaikatKu, Aku mentakdirkan Raja yg baik hati itu meninggal krn dia pernah melakukan suatu dosa pada suatu hari, Aku ingin dia menghadap Ku tanpa membawa Dosa tersebut. maka Aku langsung balas dosanya di dunia. Sedangkan Raja yg jahat itu suatu ketika pernah berbuat kebaikan, maka Aku balas kebaikannya langsung di dunia sehingga ketika dia menghadapKu nanti tidak ada amal kebaika nya barang sedikit pun dan Aku pun tidak ragu-ragu memasukan nya ke dalam Neraka.
Mendengar penjelasan tersebut, malaikat itu baru mengerti apa maksud dari Tuhannya, malaikat itupun berseru
Maha Suci Engaku Wahai Tuhanku, Engkau lah yg Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana
Itulah cerita tentang dua raja yang
sangat berlainan satu sama lain dalam hal tabiatnya hidup didunia. Dalam
kehidupan kita, kita sering berburuk sangka saat terjadi suatu
peristiwa yang melanda kehidupan kita, kita sering mengira Allah tidak
pernah menuruti apa yang kita doakan, atau Allah tidak memberikan jalan
yang ingin kita jalani. Padahal Allah SELALU memberikan yang terbaik
untuk umatnya, untuk seluruh makhluk ciptaanNya didunia ini. Semua telah
di atur olehNya sebagai takdir yang terbaik untuk kita. Untuk itu
berbaik sangkalah kita terhadap Pencipta kita, berdoalah dengan khusyu’
dan bersabar menunggu balasan dari Allah.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Semoga bermanfaatAllah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya (Al-Baqarah: 286)
sumber; http://oryza91.blog.ugm.ac.id
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !